SUPREME COURT REGULATION (PERMA) NUMBER 1 YEAR 2020: SOLUTIONS IN THE GUIDELINES FOR DETERMINING DEATH PENALTY FOR CORRUPTION CRIMINAL ACTS IN CERTAIN CONDITIONS

Mar’ie Mahfudz Harahap, Reski Anwar


Mar’ie Mahfudz Harahap(1), Reski Anwar(2*)

(1) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
(2) IAIN SAS Bangka Belitung
(*) Corresponding Author

Abstract


The sanctioning of Supreme Court Regulation No. 1 of 2020 in the time of Covid-19 opens a new glimmer of hope in corruption cases in certain circumstances in ndonesia. This regulation provides guidelines for judges in providing the death penalty for corruptors. The motivation behind the Research  is to see how the sentencing guidelines in dropping the death penalty to corruptors in certain circumstances, and to understand how the view of the study concepts and comparative of the death penalty for corruptors.  This research is included in the normative legal research section using primary and secondary legal materials. The approach used is a statute approach, comparative approach, and conceptual approach. This research is included in the normative juridical research with the method of statutory, concept, and comparison approach. The results of study, it appears that the death penalty is only for corruption crimes by weighting and threatened alternatively, and may be dropped when considering the high level of guilty, impact, and profit while in comparison.

Keywords


Death Penalty; Guidelines; Corruption; Certain Circumstances.

Full Text:

PDF

References


A. Buku

Arief, Barda Nawawi. (2018). Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Kejahatan, Jakarta: Kencana

Arief, Barda Nawawi. (2014). Perbandingan Hukum Pidana, Jakarta: Rajawali Pers

Arief, Barda Nawawi. (2015). Pidana Mati Perspektif Global, Pembaharuan Hukum Pidana dan Alternatif Pidana Untuk Koruptor, Semarang: Penerbit Pustaka Magister

Arief, Barda Nawawi. (2012). Tujuan Dan Pedoman Pemidanaan Perspektif Pembaharuan dan Perbandingan Hukum Pidana, Semarang: Penerbit Pustaka Magister

Diantha, Made Pasek. (2019). Metodologi Penelitian Hukum Normatif dan Justifikasi Teori Hukum, Jakarta: Kencana

B. Jurnal

Anjari, Warih. (2020). “Penerapan Pidana Mati Terhadap Terpidana Kasus Korupsi”. Masalah Masalah Hukum Jilid 49 No. 4

Bingzhi, Zhao dan Yunfeng Wan. (2009). “On Limiting and Abolishing the Death Penalty for Economic Crimes in Tiongkok”, Chinese Sociology and Anthropology, vol. 41, no. 4

Gunarto, Marcus Priyo.(2009). “Sikap Memidana Yang Berorientasi Pada Tujuan Pemidanaan” Mimbar hukum Volume 21 No 1

Hartono. (2019). “ Penerapan Sanksi Hukum bagi Para Advokat Pelaku Tindak Pidana Suap Dalam Sistem Hukum Positif Di ndonesia”, Jurnal Cendikia Hukum Vol 5 No. 1

Hikmah dan Soponyono, Eko (2019),”Kebijakan Formulasi Sanksi Pidana Mati Terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi Berbasis Nilai Keadilan”. Jurnal Pembangunan Hukum ndonesia Vol 1 No. 1

Latumaerissa, Denny. (2014). “Tinjauan Yuridis Tentang Penerapan Ancaman Pidana Mati Dalam Tindak Pidana Korupsi”. Jurnal Sasi Vol 20 No. 1

Leasa, Elias Zadrack. (2021).”Eksistensi Ancaman Pidana Mati Dalam Tindak Pidana Korupsi Pada Masa Pandemik Covid-19”, Jurnal Belo Vol 6 No.1

Liang, Genlin dan Chen, Eryan. (2020). “Chinese Public Opinions On Death Penalty: Measurement, Analysis and Communication”, Peking University law Journal VOL. 8, NO. 1

Marpaung, Zaid Alfauza. (2019).”Kebijakan Hukuman Mati Bagi Pelaku Tindak Pidana Korupsi Dalam Perspektif hukum Pidana slam”, Jurnal Advokasi Vol. 7 No. 1

Muqorobin, Muhammad Khoirul dan Arief, Barda Nawawi. (2020). “Kebijakan Formulasi Pidana Mati dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Berdasarkan Perspektif Pembaharuan Hukum Pidana”. Jurnal Pembangunan HUkum ndonesia Vol 2 No. 3

Sukmareni ,Roni Efendi ,Riki Zulfiko. (2021). “Perbedaan Hukum Acara Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Dengan Pengadilan Umum Dalam Sistem Peradilan Pidana ndonesia”, Jurnal Cendikia Hukum vol. 6 No.2

Susanto, Mei dan Ramdan Ajie. (2017). “Kebijakan Moderasi Pidana Mati, Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 2-3/PUU-V/2007”, Jurnal Yudisial Vol. 10 No. 2 (2017).

Sutoyo, Daniel. (2019). “Tinjauan Teologis terhadap Wacana Penerapan Hukuman Mati bagi Pelaku Tindak Pidana Korupsi di ndonesia”, Dinamis: Jurnal teologis dan pendidikan kristiani Vol. 3 No. 2

Yanto, Oksidelfa. (2017). “Efektivitas Putusan Pemidanaan Maksimal Bagi Pelaku Tindak Pidana korupsi Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan”. Syah Kuala Law Jurnal Vol 1 No. 2.

Yuhermansyah, Edi dan Fariza, Zaziratul. (2017). “Pidana Mati dalam Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi: Kajian Teori Zawajir dan Jawabir” Jurnal Legitimasi Vol. 6 No. 1

C. Peraturan Perundang-undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Undang-Undang Nomor Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. Tahun 2020 tentang Pedoman Pemidanaan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Rancangan Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) Edisi 2019.

D. Website

(https://nasional.kompas.com/read/2021/03/ 22/19301891/data-icw-2020- kerugian-negara-rp-567-triliun-uang- pengganti-dari-koruptor-rp, diakses 21 April 2021).

(https://www.cnnindonesia.com/nasional/20 201207101541-20-578803/coreng- muka-jokowi-usai-dua-menteri- diseret-kpk-dalam-9-hari.html, diakses 21 April 2021).

https://www.beritasatu.com/nasional/733879 /wamenkumham-dua-menteri- tersangka-korupsi-layak-dituntut- hukuman-mati.html, diakses 21 April 2021),

https://www.kpk.go.id/id/berita/berita- kpk/2064-menakar-efektivitas- hukuman-mati-bagi-koruptor-di- indonesia.html, diakses 21 April i2021).




DOI: http://doi.org/10.33760/jch.v7i2.474

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 JCH (Jurnal Cendekia Hukum)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Published by STIH Putri Maharaja Payakumbuh

 Indexing by